Jumat, 20 November 2009

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

PT. BANK MANDIRI (BMRI)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

TAHUN 2005, 2006, 2007, 2008 & 2009







Rasio

Tahun (%)

2005

2006

2007

2008

2009

1. LIKUIDITAS






a. Current Ratio

102,98%

105,39%

106,14%

106,26%

104,38%

b. Quick Ratio

102,98%

105,39%

106,14%

106,26%

104,38%

c. Cash Ratio

1,05%

1,45%

1,55%

1,81%

1,92%

d. Working Capital to Total Assets Ratio

2,67%

4,89%

6,14%

5,62%

3,98%







2. SOLVABILITAS (LEVERAGE RATIO)






a. Total Debt to Equity Ratio

883,62%

966,92%

853,97%

880,03%

987,78%

b. Total Debt to Total Assets Ratio

89,83%

90,63%

89,51%

89,79%

90,76%







3. AKTIVITAS






a. Total Assets Turnover Ratio

-

-

-

-

-

b. Receivable Turnover Ratio

-

-

-

-

-

c. Inventory Turnover Ratio

-

-

-

-

-

d. Working Capital Turnover Ratio

-

-

-

-

-







4. PROFITABILITAS






a. Gross Profit Margin Ratio

-

-

-

-

-

b. Operating Income Ratio

-

-

-

-

-

c. Operating Ratio

-

-

-

-

-

d. Net Profit Margin Ratio

-

-

-

-

-














ANALISA LAPORAN KEUANGAN SECARA KOMPREHENSIF


1. LIKUIDITAS

a. Current Ratio

Current Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2005 menunjukkan angka 102,98% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp. 1 akan dijamin oleh Rp 1,03 aktiva lancar. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 105,39% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,05% aktiva lancar. Pada tahun 2007 current rasio ini meningkat kembali menjadi sebesar 106,14% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,06 aktiva lancar. Pada tahun 2008 current rasio ini sedikit meningkat menjadi sebesar 106,26% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,02 aktiva lancar. Namun Pada tahun 2009 current rasio ini menurun menjadi sebesar 104,38% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,04 aktiva lancar.

Current ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 juga mengalami peningkatan dan penurunan, namun kinerja perusahaan di tahun 2007 dan 2009 kurang baik karena angka rasio kurang dari ketentuan yaitu 1 : 2 artinya aktiva lancar belum dapat menjamin kewajiban lancar, karena persentase angka rasio berada dibawah 200%.


b. Quick Ratio

Quick ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2005 menunjukkan angka 102,98% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,03 aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 105,39% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,05 aktiva lancar. Pada tahun 2007 rasio ini meningkat kembali menjadi sebesar 106,14% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,06 aktiva lancar. Pada tahun 2008 rasio ini sedikit meningkat menjadi sebesar 106,26% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,06 aktiva lancar. Pada tahun 2009 rasio ini menurun menjadi sebesar 104,38% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,04 aktiva lancar.

Quick ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 selalu mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2009 kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang belum menjamin hutang lancar.


c. Cash Ratio

Cash ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2005 menunjukkan angka 1,05% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp. 0,01 aktiva lancar berupa kas, bank, deposito. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 1,45% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,014 aktiva lancar berupa kas dan bank. Pada tahun 2007 rasio ini kembali meningkat menjadi 1,56% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,015 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito. Pada tahun 2008 rasio ini meningkat lagi menjadi 1,81% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,018 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito. Pada tahun 2009 rasio ini kembali meningkat menjadi 1, 92% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,019 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito.


Cash ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 selalu meningkat dan kinerja perusahaan juga kurang baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,bank, dan deposito hal ini dapat dilihat angka rasio yang sangat rendah khususnya terjadi ditahun 2005 sampai dengan 2009 yang di bawah 100%.

d. Working Capital to Total Assets Ratio

Working capital to total assets ratio PT Bank Mandiri Tbk tahun 2005 menunjukkan angka 2,67% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 2,67% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 4,89% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 4,89% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2007 kembali meningkat menjadi 6,14% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 6,18% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Tahun 2008 menurun menjadi 5,62% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 5,62% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2009 kembali menurun menjadi 3,98% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 3,98% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Working capital to total assets ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007 dan mengalami penurunan di tahun 2008 dan 2009. Kinerja perusahaan masih kurang baik karena perusahaan memiliki modal kerja kurang dari 50% berasal dari aktiva perusahaan sendiri bukan dari pinjaman modal luar.

2. SOLVABILITAS ( LEVERAGE RATIO)
a. Total Debt to Equity Ratio

Total debt to equity ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2005 menunjukkan angka 883,62% artinya jumlah kewajiban 883,62% dari kekayaan bersih. Tahun 2006 rasio ini meningkat menjadi 966,92% artinya jumlah kewajiban 966,92% dari kekayaan bersih. Tahun 2007 rasio ini kembali meningkat menjadi 853,97% artinya jumlah kewajiban 853,97% dari kekayaan bersih. Tahun 2008 rasio ini kembali meningkat menjadi 880,03% artinya jumlah kewajiban 880,03% dari kekayaan bersih. Tahun 2009 rasio ini kembali meningkat menjadi 987,78% artinya jumlah kewajiban 987,78% dari kekayaan bersih.

Kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dilihat dari total debt to equity ratio selama tahun 2005 sampai tahun 2009 dinilai kurang baik karena jumlah kekayaan bersih jauh lebih kecil dari jumlah kewajiban yang dimiliki.


b. Total Debt to Total Assets Ratio

Total debt to total capital ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2005 menunjukkan angka 89,83% artinya jumlah kewajiban perusahaan 89,83% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2006 rasio ini meningkat menjadi 90,63% artinya jumlah kewajiban perusahaan 90,63% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2007 rasio ini mengalami penurunan menjadi 89,51% artinya jumlah kewajiban perusahaan 89,51% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2008 rasio ini mengalami sedikit peningkatan menjadi 89,79% artinya jumlah kewajiban perusahaan 89,79% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2009 rasio ini kembali mengalami peningkatan menjadi 90,76% artinya jumlah kewajiban perusahaan 90,76% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.


Ditinjau dari
Kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dilihat dari perhitungan total debt to total capital ratio selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dinilai sudah baik karena jumlah kekayaan bersih lebih besar dari jumlah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan.

3. AKTIVITAS

Total Assets Turnover Ratio, Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Working Capital Turnover Ratio tidak bisa dihitung karena perusahaan ini bergerak dibidang jasa tidak mempunyai penjualan dan tidak ada persediaan barang

4. PROFITABILITAS

Gross Profit Margin Ratio, Operating Income Ratio, Operating ratio, dan Net Profit Margin Ratio tidak bisa dihitung karena tidak mempunyai total penjualan dan harga pokok penjualan.

KESIMPULAN

Dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dilihat dari kedua rasio ini kurang baik namun ada beberapa rasio yang perlu ditingkatkan lagi yaitu likuiditas ratio karena perusahaan belum bisa menutupi kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Solvabilitas (Leverage ratio) untuk Total Debt to Equity Ratio harus lebih diturunkan karena penurunannya masih sedikit kecil sedangkan untuk Total Debt to Total Asset Ratio harus lebih diturunkan untuk rasio aktivitas dan profibilitas perusahaan tidak dapat digunakan karena perusahaan tidak bergerak dibidang jasa dan penjualan barang.




Pengikut